Wiring adalah skema gambar yang menunjukkan posisi tiap komponen yang terpasang dan jaringan di dalamnya.…
Fire Alarm Konvensional dan Addressable
Fire Alarm Konvensional dan Addressable kerap menjadi pilihan. Seperti apa pun sistem keamanan di industri, pencegahan sangat penting. Mencegah besarnya kerugian akibat dari bencana merupakan prioritas utama. Salah satu komponen sistem keamanan paling penting yang dapat membantu menghindari situasi tersebut adalah sistem alarm kebakaran. Sistem Fire Alarm dipasang untuk memperingatkan penghuni lokasi akan adanya kebakaran, panas dan / atau asap (yang bisa menjadi tanda terjadinya sebuah kebakaran) sehingga penghuni dapat dievakuasi lebih awal dengan aman karena fire alarm memberikan peringatan yang cukup dini jika terjadi kebakaran atau ada panas atau asap yang berlebihan.
Pada dasarnya ada dua jenis instalasi fire alarm, yaitu sistem fire alarm konvensional dan addressable. Kedua sistem tersebut memiliki kelebihan dan cara kerja yang berbeda sehingga mengklaim salah satu sistem lebih unggul dari yang lain bukanlah hal yang tepat. Penggunaan sistem konvensional atau addressable dapat disesuaikan dengan keadaan setiap bangunan. Maka sangat penting untuk memahami perbedaan antara sistem konvensional dan addressable.
Jenis fire alarm yang paling umum digunakan adalah sistem alarm konvensional dan sistem alarm addressable.
1. Fire Alarm Konvensional
Sistem fire alarm konvensional terdiri dari manual call point, detektor kebakaran, sounder beacons, dan perangkat lain yang dikelompokkan ke dalam sebuah zona. Setiap zona adalah sirkuit kabel tunggal yang mewakili area fisik di dalam gedung. Koneksi antara perangkat dan control panel terbatas dan biasanya hanya memiliki tiga kondisi: siaga, kesalahan, dan kebakaran.
Panel konvensional hanya dapat mempersempit lokasi yang mungkin terjadi kebakaran atau kesalahan dalam suatu zona. Informasi yang dihasilkan oleh panel alarm kebakaran sangat mendasar dan sederhana. Pengguna harus mencari zona / area untuk menemukan perangkat yang aktif (area yang mengalami kebakaran). Ini akan menambah waktu mencari, terlebih jika ada banyak perangkat di sistem tersebut. Sistem konvensional biasanya lebih murah daripada sistem Addressable.
2. Fire Alarm Addressable
Setiap perangkat yang terhubung ke sistem addressable memiliki alamat uniknya sendiri. Saat api terdeteksi, alamat perangkat (lokasi terjadinya kebakaran) muncul di panel kontrol utama, memberi tahu Anda dengan tepat perangkat (detektor, manual call point) mana yang telah diaktifkan. Ini akan memungkinkan Anda untuk menemukan lokasi yang tepat dari api dan memadamkannya dengan cepat.
Sistem alarm addressable menghubungkan perangkat menggunakan loop. Di sinilah satu kabel menghubungkan semua perangkat ke panel kontrol. Kedua ujung loop kabel terhubung ke panel kontrol. Selain itu, sistem addressable memiliki berbagai fasilitas lain yang dapat membantu menghemat uang. Misalnya, panel alarm addressable memantau aliran udara melalui detektor asap untuk mencegah terjadinya alarm palsu, yang dapat merugikan bisnis.
Panel alarm addressable juga lebih andal dari keduanya. Ini karena kabel terhubung ke panel kontrol di kedua ujungnya (lihat diagram di atas). Jika salah satu ujung loop terputus, sinyal masih dapat dikirim ke panel kontrol melalui ujung loop lainnya. Modul isolasi loop juga digunakan untuk memisahkan perangkat di loop. Artinya, jika salah satu perangkat terputus, sirkuit tidak akan dinonaktifkan. Secara fungsional, unit alarm kebakaran addressable lebih unggul, yang dapat membantu menghemat tenaga dan menghemat waktu saat mendeteksi kebakaran.
This Post Has 0 Comments