Penting untuk mengganti APAR yang kadaluwarsa, meskipun jarum pada apar masih menunjukan angka hijau. Apa…
Pakai APAR Sesuai Kebutuhan
Kebakaran bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, baik di rumah, kantor, pabrik, maupun gedung komersial. Oleh karena itu, setiap bangunan wajib dilengkapi dengan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) sebagai bentuk perlindungan pertama saat kebakaran terjadi. Namun, tidak semua jenis APAR cocok untuk semua tempat. Memilih APAR sesuai kebutuhan gedung sangat penting agar penanganan kebakaran bisa efektif dan efisien.
1. Mengenal Jenis-Jenis APAR Berdasarkan Media Pemadam
APAR dibedakan berdasarkan media atau bahan pemadam yang digunakan. Berikut beberapa jenis yang umum ditemui:
- APAR Powder (Dry Chemical Powder)
Cocok untuk hampir semua kelas kebakaran (A, B, dan C). APAR jenis ini efektif untuk kebakaran akibat bahan padat, cairan mudah terbakar, maupun listrik. Umumnya digunakan di perkantoran, area parkir, hingga pabrik. - APAR CO₂ (Karbon Dioksida)
Digunakan untuk kebakaran kelas B dan C, terutama akibat korsleting listrik. Tidak meninggalkan residu, sehingga sangat ideal untuk ruang server, laboratorium, atau ruang dengan peralatan elektronik. - APAR Foam (Busa)
Efektif untuk kebakaran kelas A dan B, seperti bahan padat (kayu, kertas) dan cairan (bensin, solar). Biasanya digunakan di area penyimpanan bahan bakar, bengkel, atau gedung dengan potensi kebakaran cairan kimia. - APAR Liquid Gas (Clean Agent / HCFC-123)
Ramah lingkungan dan aman untuk peralatan sensitif. Cocok untuk ruangan dengan sistem komputer, arsip, dan ruang kendali.
2. Menentukan Ukuran APAR yang Tepat
Ukuran APAR ditentukan berdasarkan luas area dan potensi risiko kebakaran. Berikut panduan umumnya:
- APAR 1 kg – 3 kg: Cocok untuk rumah atau ruangan kecil.
- APAR 6 kg: Ideal untuk perkantoran menengah, toko, atau gudang kecil.
- APAR 9 kg atau lebih: Digunakan di area industri, gedung bertingkat, atau tempat dengan risiko kebakaran tinggi.
Selain ukuran, jumlah APAR juga penting. Setiap gedung sebaiknya memiliki APAR dengan jarak maksimal 15 meter antar unit agar mudah dijangkau saat darurat.
3. Pertimbangkan Jenis Gedung dan Fungsinya
Setiap jenis gedung memiliki risiko kebakaran yang berbeda. Berikut rekomendasi umum:
| Jenis Gedung | Jenis APAR yang Disarankan | Ukuran Umum |
|---|---|---|
| Rumah Tinggal | Powder / CO₂ | 2–3 kg |
| Perkantoran | Powder / CO₂ | 6 kg |
| Gudang | Powder / Foam | 9 kg |
| Dapur Restoran | Foam / CO₂ | 6 kg |
| Ruang Server | CO₂ / Clean Agent | 3–6 kg |
| Bengkel / SPBU | Foam / Powder | 9 kg |
4. Perawatan dan Pemeriksaan Berkala
Memiliki APAR saja tidak cukup! Anda juga perlu melakukan pemeriksaan rutin setiap bulan dan servis tahunan untuk memastikan tekanan dan isi media masih berfungsi baik. Jangan lupa untuk memeriksa segel, label, dan pin pengaman secara berkala.
Memilih APAR sesuai kebutuhan bukan hanya soal memenuhi standar keamanan, tetapi juga tentang menyelamatkan nyawa dan aset. Pastikan jenis dan ukuran APAR yang Anda gunakan sesuai dengan fungsi gedung dan potensi risikonya. Dan beli APAR yang sudah bersertifikat SNI seperti Servvo dan Tonata. Dengan demikian, Anda dapat lebih siap menghadapi kondisi darurat kebakaran dengan tindakan cepat dan tepat.

Nah itu tadi pentingnya memilih APAR sesuai dengan kebutuhan. Jika anda tertarik untuk memproteksi bangunan anda, silakan hubungi kami Vinci Fire Protection atau bisa datang ke kantor kami guna konsultasi untuk mewujudkan keinginan anda memasang sistem proteksi kebakaran.
This Post Has 0 Comments