Meminimalisir risiko kebakaran pada sebuah bangunan dapat dilakukan dengan cara memproteksi bangunan itu sendiri. Beberapa…
Fakta Tentang APAR
Penggunaan APAR sangat penting dalam meminimalisir penyebaran api semakin besar. Bagi sebagian besar orang, masih awam dan kurang peduli akan menyediakan alat proteksi pemadam APAR dalam lingkungan sekitar. Padahal tabung APAR merupakan barang proteksi yang harus ada dimana saja, terutama di lingkup umum dan sarana publik. Jika kamu belum terbiasa dengan alat pemadam, berikut artikel penjelasan tentang fakta tabung APAR yang perlu diketahui:
- APAR harus direfill setelah selesai digunakan
tabung pemadam merupakan alat proteksi kebakaran yang hanya bisa dipakai satu kali saja. Misalnya di sebuah tempat baru saja terjadi kebakaran, dan cara memadamkannya masih bisa menggunakan apar. Meskipun sudah menggunakannya walaupun sedikit, apar tetap harus diisi ulang. Hal ini dikarenakan tabung pemadam mempunyai tekanan yang akan habis sehingga tidak bisa lagi mengeluarkan isinya
- Tabung pemadam dapat mengalami kerusakan
Sebagian besar fisik tabung pemadam terbuat dari besi. Dimana semakin lama fisik tabung dapat mengalami pengeroposan dan pengaratan, terlebih jika tabung tidak mendapat perawatan dengan baik. Inspeksi pengecekkan dan perawatan APAR lebih baik dilakukan setiap bulan guna memastikan keadaan APAR siap digunakan sewaktu-waktu. Pemeriksaan dapat dimulai dari dari pengecekkan fisik tabung, nozzle dan seal tabung, selang, dan yang terakhir indikator tekanan pada tabung APAR. Jika saat pengecekkan terdapati adanya tekanan turun, usahakan tabung segera dibawa ke instansi bidang tersebut misalnya Vinci Fire Protection. Namun ada juga kasus seperti penggumpalan media isi tabung jenis powder. Tetapi terkait hal ini, anda tidak perlu khawatir, cukup goyangkan saja tabung pemadam hingga dirasa media isi tabung terasa bergerak.
Itulah beberapa fakta tentang APAR yang wajib anda tahu. Tidak perlu khawatir, Vinci Fire Protection menyediakan berbagai jenis tabung pemadam berdasarkan klasifikasi kebakarannya.
This Post Has 0 Comments