Ditinjau dari segi fungsi, dapur merupakan tempat orang-orang untuk memasak bahan makanan. Dimana bisa kita…
Memadamkan Api Dengan Cara Tradisional
Memadamkan Api Dengan Cara Tradisional
Kebakaran dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Kejadian seperti ini tentu saja membutuhkan kesigapan kita dengan cepat
untuk meminimalisir penyebaran api. Memadamkan api dilakukan dengan 2 cara, yaitu memadamkan api dengan cara modern dan memadamkan
api dengan cara tradisional. Tentu kedua cara tersebut memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing.
Berikut Beberapa Cara Memadamkan dan Menghambat Penyebaran Api Secara Tradisional :
- Memadamkan dan menghambat laju penyebaran api dengan cara menebang dan memotong kayu dengan ukuran
lebih besar menggunakan belayung - Memadamkan dan menghambat laju penyebaran api dengan cara memangkas semak-semak disekitar area
kebakaran agar api tidak menyebar menggunakan parang - Memadamkan dan menghambat laju penyebaran api dengan cara menyiram sumber api menggunakan air menggunakan
labu putih (di ilustrasikan seperti ember) - Memadamkan dan menghambat laju penyebaran api dengan cara mematahkan ranting pohon yang mempunyai daun banyak dan memukul-mukulnyake sumber api hingga api padam menggunakan ranting hidup
- Memadamkan dan menghambat laju penyebaran api dengan cara mengikis atau membuat lubang tanah layaknya sumur atau parit agar lahan setelah / dibelakang area kebakaran tidak ikut tersulut api menggunakan salundak
- Memadamkan dan menghambat laju penyebaran api dengan cara menutup sumber api dengan kain yang sudah dibahasi air menggunakan karung goni
- Memadamkan dan menghambat laju penyebaran api dengan cara memberi masyarakat sekitar jika terjadi kebakaran menggunakan kentongan
Itulah beberapa upaya memadamkan dan menghambat laju penyebaran api menggunakan cara tradisional. Akan tetapi, cara ini
tidak dianjurkan untuk dilakukan jika kebakaran yang terjadi apinya sudah membesar. Di era modern saat ini, memadamkan api kecil
bisa menggunakan APAR seperti yang disediakan Vinci Fire Protection Semarang. Perlu diingat, penggunaan APAR ini harus disesuaikan
juga dengan klasifikasi kebakaran pada tempat yang terproteksi.
This Post Has 0 Comments